Sejarah bermula 40 tahun lalu, ketika Honda pertama kali mengenalkan teknologi ramah lingkungan
CVCC ( Compound Voltex Controlled Combustion). Tujuannya Honda ingin emisi gas buang lebih rendah lagi. Hebatnya, ingat saja teknologi ini masih mengandalkansistem mekanisme seperti kabulator dari pada
kebanyakan teknologi masa kini yang sudah terkomputerisasi.
Sejarahpun akan mencatat, Indonesia layak jadi lokasi world premiere launching Honda CR-Z saat
IIMS 2012 lalu. Digadang sebagai sportcar ramah lingkungan, CR-Z membawa karakter baru sebuah
hatchback. Desainnya sangat mengingatkan sportcar legendaries Honda lainnya, CR-X. Dibandingkan
mesin hybrid lain Honda punya sistem berbeda, jadi tak ada mesin motor listrik individual layaknya
hybrid lain, tapi sebelum transmisi ada sebuah dynamo besar yang akan membantu memutar roda.
Dasbor dengan beragam fitur dan teknologi terkini sudah ada. Sebut saja Paddle Shift atau tombol mode Sport untuk yang ingin tarikan lebih bertenaga. Nah kunci pembeda, CR-Z memiliki tombol Econ untuk yang ingin berkendara ekonomis, sekaligus layar MID yang akan memberikan informasi seberapa efisien kinerja mesin. Tak hanya mengejar kencang, tapi juga mengedukasi sang pengemudi. Cerdas! Tombol Sport ditekan disisi kanan setir, seketika , nuansa spidometer berganti merah menyala, sekaligus tarikan mesin terasa bertenaga. Lebih keren lagi pencet tombol S+ disebelah kanan setir, tapi mesti melihat indikator baterai dulu dipanel spidometer sisi kiri atas. Apakah tulisan Ready S+ sudah terpasang. kalau iya tinggal lepas pedal gas, lanjut injak kembali. Maka seketika mesin seperti punya dorongan tenaga ekstra layaknay sistem KERS pada kendaraan Formula 1. Teknologi IMA ( Integrated Motor Assist) akan membantu power sebesar 120dk dari mesin 1500cc bawahnya, punya tenaga tambahan 20dk.
Tak harus dari mode Sport namun fitur S+ bisa diaktifkan dari model Normal ataupun Econ. Tapi
semburan tenaga ini relatif lebih terasa ketika kecepatan CR-Z masih rendah. Ketika sudah mencapai 100 kpj lebih, S+ seperti kurang membantu. Dilihat dari 5 indikator berbentuk daun, yang menunjukan gaya menyetir semakin efisien, dengan hasil hasil konsumsi 1:14,2 liter per kilometer untuk rute sepanjang 160 km lebih. – Honda Bandung